Lokasi situs berada di sisi timur
Pulau Serutu, secara administrasi berada di Dusun Serutu, Desa Betok, Kecamatan
Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara dan secara astronomis terletak pada
49 UTM 9810326 E 252616 N dan berada pada ketinggian 16 meter dpl. Untuk menuju
situs dapat ditempuh transportasi laut dengan waktu tempuh 35 menit dari Desa
Betok Jaya.
Kondisi lingkungan Prasasti Pasir
Cina berada berada di lingkungan pantai. Situs Pasir Cina mempunyai bentuk
lahan yang yang ditumbuhi oleh rumput alang-alang (imperata cylindria), Rumput
Gajah (pennisetum purpureun),dan Rumput teki (cyoerus rotundus) yang menutupi
situs dan menutupi jalan menuju situs prasasti Pasir Cina. Lingkungan situs
terdapat tumbuhan berupa jambu mete (anacardium occidentale), ketapang
(terminalia catappa), dam kelapa (cocos nucifera). Disekitar situs Prasasti
Pasir Cina terdapat sumber air yang mengalir dari bawah tanah, dikarenakan
batupasir mempunyai porositas yang baik untuk mengalirkan air tanah (Djauhari
Noor; Geomorfologi), dan air tanah tersebut keluar sebagai air terjun yang
berada 200 m disekitar situs Prasasti Pasir Cina.
Jenis batuan yang berada di
Prasasti Pasir Cina adalah jenis batuan Sedimen dengan jenis batupasir dengan
warna putih ke abu-abuan sampai warna hijau kehitaman (akibat lumut), dengan
ukuran butir pasir sedang /medium sand (Wenworth, Journal of Geology, Vol XXX :
377-392; 1922), untuk lingkungan pantai di sisi barat pantai terdapat
bongkah-bongkah batupasir. Kondisi lingkungan di sekitar situs Prasasti Pasir
Cina juga mempengaruhi jenis fauna di sekitar situs, fauna yang berada di
sekitar situs antara lain babi hutan (sus scrofa), monyet (hominoidea), ular
piton (pyhonidae), ular sanca hijau (Morelia viridis), ayam jago (Gallus gallus
domesticus) dan menjadi habitat burung elang (aquila).
Situs Prasasti Pasir Cina mempunyai potensi ancaman yaitu Penggaraman yang terjadi di batuan prasasti pasir cina, yang mengakibatkan batupasir lapuk, kulit batuan dapat mengelupas, dan dapat merusak tulisan prasasti. Pelapukan juga bisa terjadi oleh hirolisis air, dikarenkan posisi prasasti sebagai tempat air tanah mengalir, dalam jangka waktu panjang dapat memecah fisik batuan itu sendiri, reaksi H2O mengalami hidrolisis menjadi kation H+ yang bersifat asam dan anion yang bersifat basa (Fatma Desy, 2016 https://ilmugeografi.com/ilmubumi/meteorologi/pelapukan-batuan, 26 juni 2019).
Situs ini pertama kali diteliti
oleh Balar Kal-Sel pada tahun 2010 dalam kegiatan Eksplorasi Arkeologi di
Kepulauan Maya – Karimata. Prasasti Pasir Cina merupakan prasasti dengan
tulisan cina yang dipahat pada bongkahan batupasir, dekat aliran sungai kecil
dan tidak jauh dari pemukiman penduduk atau berjarak 76 m dari tepi pantai.
Pahatan huruf cina ditemukan pada 2 (dua) bongkohan batupasir, berikut
penjelasan masing-masing:
1) Prasasti Pasir Cina 1
Prasasti Pasir Cina pertama
berada dibagian atas dan dipahat pada bongkahan batu pasir, berukuran panjang
2, 6 m, lebar 1,7 m, dan tinggi 1,1 m, pada sisi bagian depan terdapat ditulis
cina “Qing” yang artinya bersih atau pada sisi tenggara tulisan “Qing” terdapat
pahatan berbentuk kotak persegi berukuran 25 cm x 25 cm dan memberikan garis
vertical dan horizontal pada sisi tengah bidang, sekilas tampak bidang ini
menyerupai diagram arah mata angin yang terdiri delapan arah mata angin. Namun
demikian, arah mata angin antara bidang persegi tersebut dengan arah mata angin
pada kompas tidak sama.
2) Prasasti Pasir Cina 2
Prasasti Pasir Cina 2 berada
tidak jauh dari Prasasti Pasir Cina yang pertama berjarak 1 m, namun Pasir
Kapal 2 berada dibawah, Prasasti Pasir Cina 2 dipahat pada batu pasir dengan
ukuran panjang 2,7 m, lebar 1, 2 m, dan tinggI 1 m. Dari hasil penelitian Balar
Kalsel, tulisan cina yang dipahat mempunyai arti “Quan Shi” artinya air mancur
(Hindarto, 2010:31)
(Miftahul Huda)
Tertanda
TIM AHLI CAGAR BUDAYA
Kabupaten Kayong Utara.
0 Komentar