Beberapa situs yang terdiri dari Menhir serta dolmen di Bukit
Mandi Punai berada dalam wilayah administrasi Desa Durian Sebatang kecamatan
Seponti Kabupaten Kayong Utara. Aksesibilitas menuju lokasi dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua kemudian dilanjutkan dengan berjalan mendaki bukit yang berjarak +2 km dari Desa
Durian Sebatang. Secara astronomis kawasan situs ini terletak pada latitude 0°46'9.69"S dan longitude
109°58'49.61"E.
Kondisi lingkungan pada kawasan situs di Bukit Mandi Punai
juga mempunyai potensi acaman yaitu pelapukan yang diakibatkan oleh perubahan
suhu siang dan malam, dan faktor manusia yang melalukan penggarapan lahan
secara besar besaran disekitar lokasi kawasan situs sehingga situs ini statusnya
sangat terancam.
Menhir
yang ditemukan saat ini di Bukit Mandi Punai berjumlah 2 (tiga) buah dengan
posisi tumbang di tanah dan satu diantaranya ada yang patah. Disekitar Menhir
dikelilingi dengan batu-batu kecil (kemungkinan difungsikan sebagai penyangga
menhir).
Menhir pertama disebut situs A berkuran panjang + 4,8 meter, kemudian pada situs B terdapat semacam strutur batu menyerupai Dolmen berjarak 18,5 meter dari situs A. Berjarak 3 meter di sebelah selatan dari situs A terdapat menhir berukuran 80 Cm. dari Situs A ke situs D berjarak 28, 2 meter terdapat strutur batu menyerupai Dolmen, kemudian berjarak 7 – 3 meter terdapat juga beberapa struktur batu yang menyerupai dolmen.
Menhir Bukit Mandi Punai yang di sebut situs A terbuat dari
batu granit berbentuk bulat agak pipih, ditemukan bekas pengerjaan pada
bidang/sisinya dengan upaya menghaluskan. Panjang 4,8 Meter, lebar bidang bawah
40 cm, lebar bidang atas 33 Cm dan lingkaran 90 Cm. Sedangkan pada menhir di
situs C serta situs di duga Dolmen pada situs B, D dan E tidak ditemukan bekas
pengerjaan pada bidang sisinya. Sepertinya situs A adalah yang paling utama,
atau sentral dari situs menhir serta beberapa dolmen yang tersebar
disekitarnya.
Dolmen adalah Salah satu peninggalan pada zaman Megalitikum atau zaman Batu Besar, yang masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme. Dolmen adalah sejenis Meja batu yang digunakan untuk tempat meletakkan sesaji. Di bawah dan disekitar dolmen biasanya juga sering ditemukan kubur kuno yang memiliki prasasti batu nisan pada jaman itu.
Menurut penuturan masyarakat durian
sebatang bahwa Bukit Mandi Punai tersebut memang dikeramatkan. Menurut
pemahaman mereka menyebut beberapa struktur batu tersebut berdasarkan kemiripannya
dengan penamaan yang lazim digunakan. Batu bantal, batu meja ataupun batu
linggi adalah istilah yang lazim digunakan untuk mempersamakan dengan bentuk
nyata dalam hidup sehari hari.
Dari penelitian-penelitian
yang sudah banyak dilakukan dapat diketahui beberapa fungsi menhir yaitu;
berfungsi dalam penguburan, upacara pemujaan atau yang tidak bersifat religius
atau bersifat profan.
(Miftahul Huda)
Tertanda
TIM AHLI CAGAR BUDAYA
Kabupaten Kayong Utara.
0 Komentar