UBAS / BEPAPAS
Adalah upaya ritual yang dilakukan untuk membuang sial atau
penyakit yang ada dalam diri seseorang namun lebih berkaitan dengan penyakit
psikis yang bersifat bawaan. Misalkan seseorang selama hidupnya merasakan
kesialan yang tak berkesudahan, ia merasa tak beruntung dalam segala usaha yang
dijalaninya.
Dalam hal upaya yang dilakukan untuk membuang sial tersebut
adalah dengan beberapa cara diantaranya : paranormal terlebih dahulu
mengidentifikasi penyakit tersebut berdasarkan kitab pengobatan. Biasanya tanda dari penyakit
yang ada di tubuh berupa tahi lalat. Setelah diketahui ada tanda pada tubuh si
sakit, paranormal meminta kepada keluarga yang bersangkutan untuk mempersiapkan
hal-hal yang di perlukan diantaranya: mangkok putih, kapas bungas (kapas yang
belum pernah terpakai), jarum emas,langer, bunga 40 macam, air tujuh karang
sungai ( alur sungai) dan dian ( lilin sarang lebah).
Kemudian pelaksanaan ritual bepapas/ bebuang sial dilakukan
dengan cara menusuk tahi lalat tersebut menggunakan jarum emas sampai
mengeluarkan darah, kemudian darah tersebut di bersihkan dengan menggunakan
kapas bungas dan diletakkan di mangkok putih. Kemudian dimasukkan air tujuh
karang tersebut kedalam ember dan langer di pusus ( di remas) beserta bunga 40
macam dimasukkan ke dalam ember, dian dihidupkan kemudian ditempelkan ditepi
ember lalu dimandikan ke si sakit. Biasanya ritual tersebut dilakukan pada
malam hari lebih terkhusus pada tengah malam. Ada versi lain yang dipercayai
oleh sebagian masyarakat simpang untuk mengobati bebuang sial yakni dengan cara
bedewa.
Penulis : Miftahul Huda
Nara Sumber : Gusti Bujang Mas
Artikel ini telah menjadi salah satu isi buku “ADAT ISTIADAT SIMPANG MATAN”. Jika ingin menyalin artikel ini silahkan sertakan sumber dari kami atau Konfirmasi ke 085246595000 untuk mengetahui perkembangan penelitian kami terima kasih salam budaya.
0 Komentar