Sinema Mikro “Pepadah Film” Di Desa Pemangkat Dipadati Ratusan Warga

 


 Pemangkat, 20 Juli 2024 – Kegiatan Sinema Mikro “Pepadah Film” yang merupakan acara nonton bareng dan diskusi  di gelar pada hari ke dua di halaman SMPN 4 Desa Pemangkat Kecamatan Simpang Hilir. dalam acara tersebut hadir Raja Simpang Matan, pihak Desa serta Sekolah beserta anak muridnya.  Acara berlangsung meriah dengan serangkaian acara yang memikat perhatian masyarakat.


 Acara dimulai dengan penampilan dari musisi “Harmonia” yang membuat masyarakat merasa terhibur dengan tembang lagu lagu melayunya. Acara dibuka dengan sambutan dari Raja Simpang Matan Gusti Muhammad Hukma sekaligus mewakili panitia acara,  kemudian dilanjutkan oleh Yusuf selaku ketua BPD yang merupakan perwakilan pemerintah Desa Pemangkat.

“Adapun tujuan dari program ini adalah untuk menyebarluaskan informasi melalui media film, serta membuka ruang ruang diskusi di tingkat akar rumput mengenai pentingnya pelestarian kebudayaan secara luas”. Ungkap Sang raja dalam sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin  oleh Miftahul Huda selaku Moderator, dengan ketiga narasumber yaitu ; Isya Fachrudi dari ketua Tima Ahli Cagar budaya yang akan menerangkan mengenai asal-usul masyarakat kayong. Kemduian Nara sumber berikutnya Raden Jamrudin yang mempertegas paparan sebelumnya, serta Raden Jamahari yang memberikan pemeparan mengenai adat berbusana melayu.

 


Selesai pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi hiburan grup musik harmoni yang dipimpin oleh Taufik.  Selanjutnya  dilanjutkan dengan pemutaran film  berjudul 'Nirmala', yang pernah menjuarai film terbaik di Festival Film Pendek Kalimantan Barat tahun 2019. Adapun inti dari film Nirmala adalah mengenai mitos dan tradisi penunggu sungai.  

 


Film kedua yang diputar adalah ; “'Rimba Kumang” yang berisi tentang perjalanan hidup penjaga hutan adat terakhir yang kerap dinamai dnegan rimba kumang. Film ini terinspirasi dari kisah nyata yakni Alm Tok Lang Kadir seroang penjaga hutan adat di desa Rantau panjang yang meninggal pada tahun 2018.

 


Acara ditutup dengan sesi pembagian dopreize untuktiga pennanya. Seluruh acara berlangsung dengan lancar dan penuh semangat dari para penonton serta  tim. Masyarakat yang hadir merasa puas dan mendapatkan pengalaman serta waawasan yang baru tentang tradisi dan budaya lokal melalaui diskusi dan pemutaran film yang diadakan. (SR. 20/07/2024)




























































Posting Komentar

0 Komentar